NASIONAL

Soal Kabinet Prabowo, Ini Harapan Wapres Ma'ruf Amin

"“Sebab, dalam menjalankan tugas, menteri-menteri itu harus profesional,” terang Ma'ruf."

Heru Haetami

Maruf Amin Prabowo
Ilustrasi: Foto Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto di kios bingkai Kelurahan Pabaton, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/04/24). (Antara/Arif Firmansyah)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap menteri di kabinet pemerintahan era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diisi oleh kalangan profesional.

Itu disampaikan wapres merespons wacana penambahan jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 pada pemerintahan presiden terpilih 2024-2029.

“Sebab, dalam menjalankan tugas, menteri-menteri itu harus profesional,” terangnya dalam keterangan pers usai menghadiri Halalbihalal Idulfitri 1445 H Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 86, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Wapres menyebut, kalangan profesional itu bisa berasal dari partai politik ataupun nonparpol seperti tokoh profesional murni maupun tokoh organisasi masyarakat (ormas).

“Cuma profesionalnya bisa dia merepresentasikan partai-partai politik, bisa juga yang lainnya. Nanti tergantung tentu negosiasinya,” sebutnya.

Terkait wacana penambahan kementerian, Wapres menyebut bukan tidak mungkin terjadi. Namun kata dia, pemerintahan Joko Widodo dengan 34 kementerian sudah lebih dari cukup untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah.

“Kajian waktu itu sudah cukup, tapi bisa saja lebih daripada itu kalau dalam bahasa kiainya lil hajah, ada keperluan, mungkin bisa lebih dari itu,” pungkasnya.

Baca juga:

- Ganjar Oposisi Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Hak Pribadi

- Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran dan Wacana Penambahan Kursi Menteri

Editor: Resky Novianto

  • Wapres Maruf Amin
  • presiden terpilih prabowo subianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!